BERMANDIKAN KERINGAT

sauna 1

Credit: Pixabay

Sebelum berenang, aku biasanya mampir ke ruang sauna. Jika belum dinyalakan, aku menekan tombol panel. Jeglek… lampu menyala, pemanas juga menyala.

Byuuur… berenang selama 30 menit lantas bilas. 

Minum lalu masuk ke ruang sauna di dekat gym di Kalibata City.  Ruang sauna berukuran 2 kali 2 meter persegi. Dindingnya berlapis kayu. Pemanas berupa elemen dengan batu-batu. Termometer bulat tergantung di tembok. 60 derajat celcius , suhu yang cukup panas agar bermandikan keringat. Ada orang yang menuangkan air ke pemanas jika terasa kurang panas. Biasanya aku di dalam sauna selama 20 menitan. Jika sepi, sekalian berpose yoga. Jika ada orang lain, ya duduk manis sambil merem. Tarik napas dalam-dalam. Rileks

Ribuan Tahun

Berkeringat sudah sejak lama dipakai untuk terapi. Menurut Harvard Health Publication, suku Maya di Amerika Latin sudah menggunakan sauna sejak 3000 tahun silam untuk keperluan ritual keagamaan dan kesehatan. Hampir setiap peradaban memiliki caranya masing-masing menggunakan panas untuk relaksasi, terapi dan ritual. Contohnya mandi ala Romawi kuno, mandi uap ala Turki dan hot tubs ala Amerika yang trendi. Salah satu yang tertua dan terpanas adalah teknik Sauna yang dilakukan di Finlandia ribuan tahun yang lalu. Saat ini satu dari tiga orang Finland bersauna secara teratur.

Manfaat untuk Kesehatan

Terlepas tingkat kepanasan atau kelembaban, sauna berdampak yang sama ke tubuh. Saat duduk bersauna, detak jantung meningkat dan pembuluh darah melebar. Hal ini meningkatkan sirkulasi darah. Sama dengan olahraga. Detak jantung meningkat ke 100 – 150 kali per menit.

Mengurangi Nyeri

Sirkulasi darah yang lancar bisa mengurangi nyeri otot, meningkatkan kelenturan sendi 

dan mengurangi nyeri sendi.

Menurunkan stress

Panas sauna melancarkan sirkulasi darah dan relaksasi. Hal ini bermanfaat menimbulkan perasaan nyaman.

Meningkatkan Kesehatan Kardiovaskular

Turunnya level stress ketika bersauna bisa dikaitkan dengan menurunnya risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian yang dilakukan selama 20 tahun di Finlandia terhadap 2.315 pria berusia 42 sampai 60 tahun menemukan orang yang rajin bersauna punya resiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular.  

Para partisipan di bagi dalam kategori seberapa rutin bersauna, sekali seminggu, dua sampai tiga kali seminggu dan empat sampai tujuh kali dalam seminggu. Kesimpulannya, semakin sering bersauna bermanfaat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Partisipan yang bersauna dua hingga tiga kali dalam seminggu, risiko mengalami kematian mendadak akibat serangan jantung lebih rendah 22% dibanding partisipan yang bersauna hanya sekali seminggu. Sedangkan partisipan yang rutin bersauna empat hingga tujuh kali dalam seminggu, risiko kematian mendadaknya lebih rendah lagi yaitu 63%.

Bersauna juga bermanfaat menurunkan tekanan darah serta meningkatkan fungsi jantung. Namun, sauna semestinya tidak menggantikan olahraga. Lebih banyak bukti yang mendukung manfaat olahraga secara teratur.

Asma

Penderita asma bisa merasakan kelegaan karena sauna membuka saluran napas, mengencerkan dahak dan mengurangi stress.

Demensia dan Alzheimer

Lagi-lagi penelitian dari Finlandia pada tahun 2016, menyimpulkan partisipan yang rutin bersauna dua sampai tiga kali seminggu, risiko terkena demensia turun 22% dan risiko terkena Alzheimer turun 20% dibanding mereka yang tidak pernah bersauna. Lebih-lebih bagi para partisipan yang bersauna empat sampai tujuh kali dalam seminggu, risiko terkena demensia dan Alzheimer turun drastis hingga 66%  dan 65%.

Risiko dan Pencegahan

Bersauna yang wajar aman bagi kebanyakan masyarakat. Namun bagi penderita penyakit kardiovaskular, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Tidak dianjurkan nyebur ke air dingin di kolam renang setelah bersauna karena bisa menaikkan tekanan darah. Bagi penderita tekanan darah rendah, disarankan berkonsultasi dengan dokter sebab sauna bisa menyebabkan turunnya tekanan darah. Termasuk bagi anda yang pernah mengalami serangan jantung, silahkan bertanya ke dokter terlebih dahulu.

Berkeringat menyebabkan dehidrasi. Bagi anda yang sakit ginjal lebih berpotensi dehidrasi. Temperatur yang panas juga menyebabkan pusing dan mual bagi sebagian orang

Agar mencegah risiko, lebih baik

  • Tidak mengkonsumsi alkohol sebelum, selama dan sesudah sauna.
  • Jangan bersauna lebih dari 20 menit pada satu kesempatan. Bagi pemula lebih baik 5 – 10 menit. Silakan bertahap.
  • Minum air yang banyak gaess.
  • Untuk kamu yang lagi sakit, mending jangan sauna dulu deh. Bila sudah sembuh, monggo berkeringat di sauna.
  • Anak-anak aman bersauna tapi harus didampingi orang dewasa dan waktunya jangan lebih dari 15 menit.

Mitos

Aku sering mendengar bersauna bisa menurunkan berat badan dan membuang racun. Menurut situs Medical News Today kedua hal itu hanyalah isapan jempol. Belum ada bukti ilmiah, berkeringat mengeluarkan racun atau detoksifikasi. Racun seperti alkohol, merkuri dan aluminium dibersihkan oleh hati, ginjal dan usus.

Mitos lain, sauna bisa menurunkan berat badan. Bisa jadi berat badan berkurang satu atau dua kilogram setelah bersauna. Tapi penurunan berat ini akibat berkurangnya cairan bukan berkurangnya lemak. Berat badan segera kembali setelah banyak minum dan makan.

Yuuks Cynn bersauna. Banyak manfaatnya lhooo.

 

Leave a comment